Perayaan Idul Adha lekat dengan mengonsumsi daging hewan kurban. Bagi sebagian orang mungkin mengonsumsi daging kurban dirasa perlu dihindari untuk mencegah peningkatan kolesterol, terlebih jika daging yang didapat mengandung lemak tinggi.
Makan makanan bergizi merupakan hal yang disarankan untuk kesehatan namun ternyata waktu untuk mengonsumsinya rupanya tetap harus disesuaikan agar tidak memberikan gangguan untuk tubuh.
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama membeberkan tujuh imbauan dan segala hal terkait COVID-19 secara global yang diberikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dokter spesialis gigi umum Rumah Sakit Universitas Indonesia drg. Deasy Rosalina, M.MedSc, mengingatkan bahwa perokok aktif rentan mengalami masalah pada gigi dan gusi karena paparan zat karsinogenik pada rokok.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi dr. Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR menjelaskan gejala penyakit cacar api yang umumnya ditemukan pada pasien lanjut usia beserta upaya untuk mencegahnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk segera menerapkan kemasan berstandar polos bagi seluruh produk tembakau dan nikotin sebelum dilepas ke pasaran.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji Pemerintah Indonesia atas pengesahan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 yang membatasi penggunaan tembakau, khususnya pada kalangan muda.
Spesialis Obyn Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Dr. dr. Fernandi, Sp.OG (K) mengatakan seiring dengan pertambahan usia pada wanita serta kehamilan mampu menyebabkan penurunan kekuatan otot panggul dalam menopang organ-organ vital.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR. Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A,SubsKardio(K) mengatakan perubahan pola makan menjadi rendah karbohidrat namun tinggi protein dan lemak sehat bisa mengurangi peradangan atau inflamasi yang bersifat kronik yang menjadi dasar berbagai penyakit degeneratif.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania menegaskan pentingnya memahami konsep jamu sebagai penyeimbang sistem tubuh, khususnya sistem pencernaan.