CARAPANDANG - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad meminta kepada pejabat publik di pemerintah pusat maupun di daerah harus pandai berkomunikasi yang baik dan arif dengan masyarakat.
“Setiap langkah harus dibicarakan secara intens dengan perwakilan masyarakat, jangan one man show, sehingga membuat kebijakan yang ugal-ugalan,” tegas Dadang seperti dikutip redaksi melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2025.
Dadang menyampaikan hal ini merespon adanya gelombang demonstrasi besar-besaran di Kabupaten Pati meletus setelah Bupati Sudewo menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Menurutnya dengan proses komunikasi yang sehat akan mencegah munculnya kesalahpahaman dan meningkatkan partisipasi publik dalam pembangunan.
Masyarakat akan mudah menerima jika kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah lahir dari dialog. Dan partispasi masyarakat pun harus dilibatkan agar kebijakan yang dihasilkan mendapat dukungan penuh.
“Kita ini negara demokrasi, bukan kerajaan. Pemerintah dan masyarakat adalah mitra, sehingga setiap keputusan harus mempertimbangkan aspirasi rakyat,” katanya.
Dadang juga mengingatkan bahwa pemimpin harus bersikap terbuka terhadap kritik dan saran, serta mengedepankan etika dalam menyampaikan informasi.
“Kalau rakyat diajak bicara, didengar pendapatnya, Insya Allah akan lebih mendukung program pemerintah,” tutupnya.