Meskipun Thailand menghargai tawaran tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Thailand, Russ Jalichandra, menyampaikan pandangannya. Ia menegaskan bahwa mekanisme bilateral belum mencapai batas akhirnya dan masih dapat dimanfaatkan.

Namun, menurut Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, kedua negara sempat menyetujui usulan gencatan senjata yang diajukan Anwar sehari sebelumnya. Dalam pernyataan di media sosial, Hun Manet mengatakan bahwa Thailand kemudian menarik kembali persetujuannya terhadap gencatan senjata tersebut.

Hingga kini, pemerintah Thailand belum memberikan tanggapan atas pernyataan tersebut. Kedua negara saling menuduh sebagai pihak yang memulai konflik, yang bermula pada Kamis (24/7/2025) pagi di perbatasan yang telah disengketakan.

Nikorndej menegaskan bahwa konflik ini merupakan konfrontasi antara dua negara, dan bukan isu yang memerlukan penyelesaian multilateral. “Pintu kami masih terbuka,” tambah Nikorndej, mengisyaratkan kesiapan Thailand untuk tetap berdialog.

Sementara itu, Hun Manet telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk turun tangan menyikapi situasi ini. Menanggapi permintaan tersebut, PBB menyatakan akan mengadakan pertemuan tertutup untuk membahas masalah ini.