Dalam bidang ekonomi, Wabup H. Candra menekankan peran sentral sektor pertanian yang menjadi tulang punggung daerah. Kabupaten Solok dikenal sebagai daerah penghasil beras unggulan nasional, termasuk beras legendaris Bareh Solok. “Di Kabupaten Solok, kita surplus beras hingga 80 persen. Bahkan, Bareh Solok dikenal sebagai beras terenak di Indonesia,” tuturnya.
Tak hanya beras, Solok juga menjadi sentra produksi bawang merah terbesar kedua di Indonesia setelah Brebes, dengan produksi mencapai 211 ton per tahun. Menariknya, bawang merah di Solok diproduksi sepanjang tahun dan tidak musiman. “Produksi kita menyumbang lebih dari 94 persen untuk daerah lain di Indonesia dan sebagian telah diekspor,” tambah H. Candra.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Siti Zaiton binti Mohd. Hasim selaku Deputy Dean Research, Innovation & Development UTM, memaparkan profil institusi yang telah menjadi pionir dalam bidang riset dan pengembangan teknologi di kawasan Asia Tenggara.
“UTM merupakan universitas riset publik dengan sejarah panjang sejak tahun 1904 dan resmi berdiri pada 1972. Kami berkomitmen mencetak tenaga profesional dan menghasilkan inovasi teknologi yang berdampak luas,” ujar Prof. Siti Zaiton.