“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kekompakan dan membangun Payakumbuh yang berbudaya dan berdaya saing,” ujarnya tegas.
Ketua LKAAM Kota Payakumbuh, YB. Dt. Parmato Alam, berharap tradisi Bamamak bisa kembali hidup di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya di Limbukan, tetapi di seluruh nagari di Kota Payakumbuh.
“Kita ingin menghidupkan kembali adat salingka nagari yang berlandaskan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” ujarnya.
Perkuat Identitas, Perluas Ruang Kolaborasi Budaya
Ketua Pelaksana kegiatan, AP Dt. Mangkuto Bosa, mengucapkan terima kasih kepada Pemko Payakumbuh atas dukungan penuh terhadap acara ini.
“Tahun ini kami mengangkat tema Bamamak atau Galeh Basandaran Dagang Batopatan, yang berarti kolaborasi nilai adat dalam kehidupan sosial dan ekonomi,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar seremoni, tetapi juga ruang edukasi dan regenerasi nilai-nilai adat bagi generasi muda.
Kegiatan "Satu Nagari Satu Event" di Nagari Limbukan ini tidak hanya menjadi panggung budaya, tetapi juga penegas komitmen Kota Payakumbuh dalam menjaga akar identitas masyarakat Minangkabau di era yang terus berubah.
(MC/Redaksi)
